Self Healing, dibutuhkan untuk siapa?

Sedikit-sedikit Self Healing

Sedikit-sedikit Self Reward

Sedikit-sedikit Work Life Balance

Banyak kaum muda yang mengaku mengalami depresi, sehingga mereka merasa membutuhkan healing ataupun kesenangan dalam jangka waktu tertentu.

Mengapa timbul persoalan seperti ini?

  1. Self Diagnosis

Anak muda sekarang merasa serba tahu karena kemudahan akses informasi di media sosial, terutama yang bersinggungan dengan kata-kata populer. Kemudian mereka cocokan apa yang dikatakan di sosial media dengan kondisi mereka. Karena merasa cocok, lantas mereka mengatakan “Ah, saya butuh healing!” padahal healing tidak sesederhana itu. Healing merupakan proses penyembuhan luka psikologis di masa lalu, atau kita menyebutnya sebagai luka batin. Dan ini memerlukan pemeriksaan dari dokter. Inilah yang kita sebut sebagai “salah menggunakan kata”

  • The Stawberry Generation

Ini tidak lain disebabkan karena cara orang tua mendidik anak dalam situasi yang sejahtera. Orang tua punya kecenderungan memberikan apa saja yang anaknya minta. Lahirnya generasi strawberry yang nantinya akan dihadapi oleh pengusaha, eksekutif ketika memperkerjakan generasi ini di suatu perusahaan. Jangan sampai terburu-buru mengangkat kaum muda menjadi pemimpin hanya karena pendidikan mereka. Sebab kita perlu men-training mereka bukan hanya pada bidang pengetahuan akan tetapi pada sikap mental mereka.

  • Narasi-narasi orang tua

Jika kita perhatikan, orang tua dahulu jarang atau bahkan tidak pernah menyebut anaknya “moody” atau “moody-an”. Namun, orang tua sekarang seringkali mencap anak mereka “moody” atau “moody-an”. Akhirnya, ketika dewasa, anak tersebut mengklaim kepada teman-temannya bahwa dia “moody” dan ingin agar orang lain memahami kondisinya.

  • Lari dari kesulitan

Siapapun manusia pasti akan menghadapi tantangan. Seorang dosen, mahasiswa, CEO, pimpinan Perusahaan memiliki kesulitannya masing-masing. Dan kemenangan seseorang adalah Ketika dia bisa me-manage semuanya dengan baik.

Solusi untuk generasi muda

  1. Perbaiki literasi

Ingatlah bahwa kita hidup di zaman yang kaya informasi dan penjelasan-penjelasan. Kita harus memvalidasi setiap kebenaran. Bacalah buku atau informasi-informasi tambahan, jangan hanya membaca dari satu sumber kemudian kita menyimpulkan dan akhirnya menyalahkan pihak lain.

  • Orang tua yang membentuk generasi hebat

Cara membentuk anak-anak hebat bukan dengan memanjakan anak secara berlebihan. Berikan hukuman ketika anak terbukti melakukan kesalahan. Jika anak tantrum, jangan langsung dipenuhi keinginannya hanya karena pusing mendengarkan teriakannya. Oleh karena itu konsekuensi selalu ada dan harus kita Atasi.

  • Peran pendidik

Buatlah situasi yang menyenangkan dalam belajar, jadikan anak-anak kita menjadi generasi yang hebat. Jadilah kita pendidik yang berani memberi tantangan. Berikan mereka pendidikan yang bukan semata-mata pengetahuan, akan tetapi didik mereka sehingga siap dalam menghadapi tantangan-tantangan. Sebab mereka yang juara di kelas belum tentu juara di dalam kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *