Kajian Fiqh SKS (Seputar Kesalahan Shalat)

Ustadz Pebrian S.Sos

Senin, 10 januari 2023 unit SMPIT Arkan Cendekia melakukan kegiatan refreshment day. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa siswi untuk kembali beraktifitas di sekolah setelah sebelumnya mereka sudah melewati masa liburan semester. Refreshment day dilaksanakan dalam bentuk penyampaian kajian oleh Ustadz Pebri kepada siswa dan siswi SMPIT Arkan Cendekia.

Sholat merupakan salah satu ibadah yang paling utama, bahkan disebutkan dalam suatu hadits sholat merupakan pemisah antara orang mukmin dan orang kafir. Didalam sholat terdapat bentuk penghambaan diri dan bukti penyembahan manusia kepada Rabb-nya. Maka wajar saja apabila sholat merupakan pembeda antara orang mukmin dengan orang kafir.

Sholat bisa dilakukan secara sendiri (munfarid) atau berjamaah. Sholat berjamaah merupakan sholat yang dilakukan oleh minimal dua orang, salah satu menjadi imam dan yang lain nya menjadi makmum. Pada tulisan kali ini, kita akan sedikit membahas mengenai aturan dan posisi pada sholat berjamaah,

1. Jika sholat berjamaah dilakukan oleh dua orang dengan sama jenis kelamin, maka posisi makmum sejajar dengan imam dan berada di sebelah kanan imam.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma, ia berkata,

بِتُّ فِي بَيْتِ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ العِشَاءَ، ثُمَّ جَاءَ، فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، ثُمَّ نَامَ، ثُمَّ قَامَ، فَجِئْتُ، فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ، فَصَلَّى خَمْسَ رَكَعَاتٍ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ نَامَ

“Saya pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah (binti Al Harits, istri Rasulullah). Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat isya (di masjid), kemudian beliau pulang, dan shalat 4 rakaat. Lalu beliau tidur. Kemudian beliau bangun malam. Akupun datang dan berdiri di sebelah kiri beliau. Lalu beliau memindahkanku ke sebelah kanannya. Beliau shalat 5 rakaat, kemudian shalat dua rakaat, lalu tidur kembali” (HR. Bukhari no. 117, 697).

2. Apabila sholat berjamaah dilakukan oleh dua orang dengan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan (suami-istri), maka posisi makmum tepat berada persis di belakang imam, tidak dibelakang kanan imam atau dibelakang kiri imam.

3. Jika sholat berjamaah dilakukan oleh tiga orang atau lebih, maka posisi makmum berada dibelakang imam.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat sholat berjamaah, baik ketika menjadi imam maupun ketika menjadi makmum

1. Perhatiakan posisi imam dan jumlah makmum.

2. Memperhatikan sutrah atau pembatas. Sutrah dapat berupa tongkat, tembok, tiang, barang, dan diletakkan di depan orang yang sedang sholat. Tinggi dari sutrah minimal dua jengkal. Fungsi dari sutrah adalah sebagai penghalang agar tidak dilewati orang saat sholat.

Point-point yang harus diperhatikan terkait sutrah:

• Sutrah berlaku untuk sholat munfarid maupun sholat berjamaah.

• Sutrah makmum adalah imam, sampai imam selesai sholat.

• Melewati shaf makmum tidak batal karena sutrah nya adalah imam. Dan makmum yang lain tidak boleh menahan.

3. Makmum mengisi shaf yang kosong, terutama bagi makmum yang masbuk. Apabila shaf sudah penuh, maka ketika membuat shaf baru dimulai dari tengah, bukan dari pinggir kiri atau pinggir kanan.

4. Bagi makmum masbuk langsung mengikuti sholat dan masuk makmum jamaah. Seseorang mendapat rakaat jika bisa mendapatkan ruku nya imam. Dengan tetap melakukan takbiratul ihram. Jika imam sudah menyelesaikan sholat, maka tambah rakaat yang tertinggal.

5. Makmum meluruskan dan merapatkan shaf, dan imam hendak nya mengingatkan makmum. Lurus dan rapat nya shaf wajib di rakaat pertama. Syaikh Utsaimin menyebutkan, lurus dan rapat nya shaf minimal berlangsung pada rakaat yang pertama. Adapun di rakaat selanjut nya, apabila minimal masih lurus maka shalat nya sah.

6. Berusaha untuk mendapatkan takbir pertama bersama imam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *