Setelah sebelumnya kita membahas 5 toxic words yang meracuni kamu muda, kita akan lanjut lagi membahas bagian yang selanjutnya
6. Toxic work place
Hari ini begitu mudah orang merasa tertekan, begitu dibentak sedikit, ada persolan sedikit kemudian mereka ditegur, lalu dengan mudahnya mereka menuduh bahwa kantornya sebagai toxic work place. Waspadalah, jangan sembarangan menuduh, sebab pengalaman merupakan pelajaran hidup yang bisa dijalankan kembali di kemudian hari.
7. Smart work
Banyak yang mengatakan jangan bekerja keras, tetapi bekerjalah dengan cerdas. Saya mengutip sebuah quotes “tidak ada pekerjaan yang mudah di dunia ini, seberat apapun akan terasa ringan apabila tidak dikerjakan.”
8. Passive income
Ketika seseorang baru memulai karir, dan belum memiliki banyak uang, lalu bagaimana mungkin kita berharap uang yang sedikit itu akan membuat dia bekerja untuk kita? Celakalah! Justru pada saat itulah kita memerlukan uang tersebut dalam bentuk pendidikan, keterampilan, pakaian yang layak, sehingga kita memiliki nilai dalam membangun network dengan orang-orang. Dari situlah kita akan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan relasi. Mulai dari situlah uang akan mulai bekerja untuk kita, dan ini perlu menunggu waktu yang lama.
9. Financial freedom
Bayangkan ketika usia masih muda sudah membicarakan financial freedom. Tidak perlu terlalu memikirkan financial freedom di usia 20 tahunan, 30 tahunan, karena belum saatnya. Apalagi sekarang banyak influencer dan edukator keuangan yang menuntut untuk mendapatkan financial freedom dibawah usia 30 tahun. Nikmati masa muda dengan pendidikan, keterampilan, sosial, karena kita menghadapi dunia yang penuh ancaman.
10. Privilege
Ini adalah status istimewa yang melekat kepada orang-orang tertentu. Seringkali kita membandingkan nasib dan pencapaian kita dengan orang lain. Privilege tanpa usaha adalah nothing. Usaha ini juga memerlukan kesempatan. Bagi yang merasa tidak memiliki privilege, jangan khawatir. Orang-orang yang memiliki privilege, dulu ayahnya juga bukan siapa-siapa, dan anaknya yang hanya bermodalkan uang adalah toxic. Maka privilege yang sesungguhnya bisa kita raih dengan usaha kita.